\

Kota Tangerang meraih Peringkat Pertama Aksi Penurunan Stunting se-Banten

Program antisipasi dan penanganan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kota Tangerang mendapatkan apresiasi berupa penghargaan oleh Kementerian Dalam Negeri, dengan predikat terbaik pertama di Provinsi Banten.

Penilaian atas penghargaan tersebut didasari pada pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, peraturan bupati/ walikota tentang peran desa, pembinaan kpm, sistem manejemen data, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan.

Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin menerima secara langsung penghargaan yang diserahkan oleh Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Erna Muliati di Hotel Gammara, Kota Makassar, Kamis (7/7).

"Capaian ini merupakan buah dari kolaborasi bersama antara masyarakat dan juga Pemerintah Kota Tangerang," ungkap Sachrudin usai penyerahan penghargaan dalam acara Workshop Penguatan Perencanaan dan Penganggaran melalui 8 Aksi Konvergensi Serta Pemberian Apresiasi Kepada Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Penilaian Kinerja 8 Aksi Penurunan Stunting di Regional 1.

Wakil menambahkan dalam urusan pencegahan dan penanganan stunting, Pemerintah Kota Tangerang mengedepankan semangat kolaborasi dari berbagai OPD yang ada, mulai dari masyarakat usia remaja,ibu hamil, bayi, balita dan keluarga.

"Agar angka stunting bisa terus ditekan, hingga pada akhirnya tidak ditemukan kasus stunting di Kota Tangerang," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan angka prevalensi stunting pada balita berdasar pada hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 berada pada angka 15,3%.

"Atau lebih baik dari standar Provinsi Banten yang sebesar 24,5% dan nasional sebesar 24,4%," papar Kadinkes.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut mengemukakan pada tahun 2021 dari sebanyak 360 kabupaten/kota di 34 provinsi, sebanyak 345 kabupaten/kota lokus telah melaksanakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi.

"Dengan persentase yang telah melaksanakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting sebesar 94%," tutup Dirjen Bangda.